Hikmah Memperhatikan Hari Kiamat

   Di antara hikmah memperhatikan hari Kiamat, Al-Ustadz Sayyid Sabiq menguraikan dalam bukunya Aqiqah Islam demikian:

   Kepercayaan kepada hari akhir itu menyebabkan kita hidup di dunia ini mempunyai suatu tujuan mulia serta cita-cita yang tinggi.
Di mana ada suatu puncak yang hendak kita capai dengan sekuat tenaga yang ada pada diri kita. Tujuan itu yang terutama sekali ialah mengerjakan kebaikan-kebaikan, meninggalkan kemungkaran-kemungkaran dan segala bentuk kemaksiatan, menghiasi diri dan jiwa dengan sifat-sifat yang utama serta menghindarkan diri dari kehinaan-kehinaan dan kerendahan-kerendahan yang pasti akan membahayakan dan mencelakakan tubuh dan agama, keperwiraan dan akal fikiran, bahkan juga harta.

   Semua ini merupakan kesimpulan dari merealisasikan khilafat yang dibebankan oleh Allah Ta'ala kepada kita umat manusia seluruhnya.

   Untuk melaksanakan itu semua sudah tentulah mutlak perlu adanya pendorong semangat dari jiwanya sendiri yang mengajak supaya selalu bergembira untuk melakukan kebaikan-kebaikan itu, juga yang dengan senang menutup seluruh jalan yang menuju ke arah keburukan dan kejahatan.

   Pendorong semangat ini tentulah tidak akan menjadi kokoh kuat, melainkan dengan jalan memperbanyak ingatan kepada Allah (Dzikir), memberikan peringatan-peringatan pada siapa-siapa yang berbuat kesalahan, pandai memberikan gambaran serta membuat perumpamaan dan percontohan yang beraneka ragam, juga mengambil suri tauladan dari peristiwa-peristiwa yang pernah ada.

   Maksud yang terpenting dari mengusahakan jalan-jalan dini ialah agar lebih mendalamlah tertanamnya akar-akar kebaikan itu dalam kalbu, makin hebat kesannya dalam jiwa, lebih menguatkan tujuan yang hendak dicapai dan meletakkan segala sesuatu itu pada bidang atau proporsi yang sewajarnya.

   Dengan melaksanakan semua ini, maka setiap mengingkar akan kembali dari kesalahannya, orang yang merasa keliru dapat membetulkan kekeliruannya sendiri dan setiap manusia akan mengarahkan tujuan amalnya yang tertinggi ke jalan yang nyata-nyata kebenarannya, sehingga ia tidak akan tersesat di jalan dan tidak pula tergelincir dalam kesalahan.

   Pada uraian di atas sudah disebut antara lain bahwa dengan kepercayaannya pada hari Kiamat, di samping pendorong memperbanyak ingat kepada Tuhan juga pandai dan jeli mengambil suri tauladan dari peristiwa-peristiwa yang ada.

   Hal ini sesuai dengan sabda Rasul yang mengatakan:
"Ziarahilah kubur, niscaya akan mengingat akhirat dan mandikanlah orang yang meninggal dunia, maka sesungguhnya menyegerakan jasad yang sudah tidak bernyawa lagi, menjadi pelajaran yang sangat berarti, dan sembahyangkanlah jenazah, mudah-mudahan yang demikian itu mendatangkan duka cita engkau, maka sesungguhnya duka cita karena itu nanti memperoleh naungan Allah pada hari Kiamat, mendatangkan kebaikan padanya" (HR.Hakim)

Artikel menarik lainnya:
   Demikianlah sedikit pengetahuan tentang "Hikmah Memperhatikan Hari Kiamat", Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, terima kasih sudah hadir dalam halaman sederhana kami, mari jadikan segalanya lebih sempurna lagi...

No comments:

Post a Comment