
Mengapa kata itu demikian menyeramkan, menggetarkan dan mencemaskan perasaan? Sebabnya antara lain karena manusia merasa betah hidup di dunia lebih-lebih bagi mereka yang serba ada.
Rumah mentereng, harta melimpah, istri cantik, jabatan punya dan makanan serba tersedia yang beraneka ragam. Kalau dia berpisah dengan semua itu tentu merasa sedih dan menyesal, karena semuanya tidak akan ada yang seta dibawa mati.
Padahal maut dan kiamat sendiri adalah pemisah dari semua kesenangan-kesenangan itu, tinggallah menuju perjalanan hidup lanjutan dengan membawa segala hasil perbuatan selama hidupnya, apalah dia akan memperoleh hasil yang menyenangkan ataukah kebinasaan yang tiada batasnya.
Pantaslah... manusia akan merasa sangat takut jika
ingat atau mendengar maut dan kiamat. Namun justru dengan ingat dan rasa takut inilah dirinya akan terkendalikan untuk sadar akan perbuatan-perbuatan positif, untuk meningkatkan ibadah, taat dan takwa kepada Allah SWT. Sebab diterangkan oleh Islam, baik yang terdapat pada Al-Qur'an maupun hadits rasul, bahwa hanya dengan ridha Allah saja manusia akan terlepas dari takut kematian serta terhindar dari siksaan di hari kiamat, dia akan mendapatkan naungan yang menyenangkan disaat kegoncangan dan kegelisahan kiamat, serta mendapatkan kehidupan yang berbahagia di jaman berikutnya yaitu pada kehidupan akhirat yang kekal.
Insya Allah sebagian keterangan-keterangan tersebut akan anda baca pada artikel ini, mudah-mudahan akan menambah kesadaran kita selaku hamba Allah yang wajib berbakti kepada Pencipta-Nya yang Agung, karena telah nyata dijelaskan bahwa hanya orang-orang takwa pasti mendapatkan jaminan ridha Ilahi, hanya yang bersiap-siap buat menghadapi kiamat yang bakal mendapat naungan yang Maha Merajai Rabbul Alamin pada hari yang dahsyat itu.
Tentang arti kiamat, secara singkat S.Wojowasito menulis dalam bukunya, Kamus Bahasa Indonesia, yakni: Kiamat berarti: "1 (satu) hari yang terakhir, penghabisan zaman, rusak binasa, celaka"
Satu hari yang terakhir karena tiada hari di dunia ini setelah kiamat terjadi.
Penghabisan zaman, karena zaman dunia yang dihuni manusia serta makhluk lainnya sejak Nabi Adam as hingga kita dan manusia terakhir nanti akan berganti dengan zaman baru yakni jaman kehidupan di akhirat yang kekal.
Rusak binasa, karena segala apa yang ada di dunia semua hancur tiada yang selamat.
Celaka, karena celakalah manusia pada hari itu. bahkan diterangkan, karena sangat hebatnya kegoncangan kiamat, bumi pecah, gunung hancur, langit, bintang, bulan dan planet-planet lain saling bertabrakan.
Jika pada hari itu ada wanita hamil baru beberapa bulan saja tentu kandungan akan hancur karena kehebatan goncangan kiamat. Anak kecil pada keluar uban, bahkan yang lebih mengerikan lagi, sang ibu yang tadinya sangat menyayangi anaknya hingga apapun dikorbankan buat membela si anak, namun pada hari kiamat dia akan rela mengorbankan siapapun walau anak kandungnya sendiri demi membela diri dari siksa kiamat. Itulah penutup dari segala hari, penghabisan dari segala kegiatan hidup di dunia, perpisahan dengan anak istri dan keluarga, selamat tinggal dengan kekayaan yang melimpah ruah.
Dan kalau demikian, apa pula bedanya dengan mati? toh matipun adalah perpisahan dari semua itu? Memang kematian pun merupakan kiamat bagi perseorangan, mati adalah kiamat kecil untuk terus berjumpa dengan kiamat yang sebenarnya yaitu kiamat besar, saat kehancuran dunia seluruhnya.
Al-Ustadz Bey Arifin menulisdalam bukunya "Hidup sesudah mati" demikian: "Bila seorang mati, dalam istilah agama dikatakan datang kiamatnya, yaitu kiamat kecil. Termasuk juga dinamakan kiamat kecil bila terjadi bencana-bencana, baik yang merupakan perang atau gempa-gempa bumi dan lain-lain kerusakan di alam ini"
Beberapa hadits shahih menerangkan bahwa keadaan manusia makin lama makin jelek, sekalipun ilmu pengetahuan dan teknik bertambah maju.
Sabda Rasulullah SAW, "Setiap tahun berkurang kebaikan padanya dan bertambah kejelekan" (Hadits hasan diriwayatkan oleh Thabrani dari Ab Darda).
"Tiap tahun, keadaan yang sesudahnya lebih jelek dari yang sebelumnya, sehingga kemu menemui Tuhanmu" (Hadits Shahih diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Anas)
Bila keadaan makin lama makin jelek, maka sudah barang tentu akan datang satu masa dimana keadaan manusia paling jelek. Di dalam Kitab Miskat Al Masabi diterangkan bahwa ketika itu Allah akan memerintahkan Malaikat-malaikat untuk mengirim manusia-manusia jahat itu semuanya ke dalam neraka. Malaikat bertanya, "Berapa jumlah mereka itu?"
Allah menjawab, "Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan orang dalam seribu".
Maka bila keadaan manusia sudah begitu jeleknya maka benar-benar tidak ada gunanya lagi mempertahankan kehidupan manusia di dunia ini. Maka ketika itu terjadilah kiamat besar itu. Di dalam banyak hadits, Rasulullah SAW menerangkan pula akan tanda-tanda sudah dekatnya Kiamat besar itu.
Artikel menarik lainnya:
- Pengertian Kiamat
- Kiamat Pasti Terjadi
- Hanya Allah SWT yang Tahu Saat Kiamat
- Balasan Bagi Yang Mendustakan Hari Kiamat
- Wajib Percaya Kepada Hari Kiamat
- Hikmah Memperhatikan Hari Kiamat
- Menutup Aib dan Meringankan Kesukarannya
- 3 Orang Yang dimusuhi Allah dihari Kiamat
- Orang Yang Tak Dinilai Sama Sekali Amalnya
- 7 Macam Orang Yang di Kutuk di Akherat
Demikianlah sedikit pengetahuan tentang "Pengertian Kiamat", Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, terima kasih sudah hadir dalam halaman sederhana kami, mari jadikan segalanya lebih sempurna lagi...
No comments:
Post a Comment